Kamis, 22 Oktober 2009

Black and white, No color, Swap colors

Black and white, No color, Swap colors ketika buah tombol ini terletak di bawah stroke color. Untuk menggunakannya anda dapat menekan tombolnya secara langsung pada toolbox. Kegunaan dari ketiga tombol tersebut adalah :

Black and white : Digunakan untuk mengubah warna pada stroke color menjadi hitam dan fill color menjadi putih.

No color : digunakan untuk membuat stroke color atau fill color yang terseleksi menjadi tidak ada warnanya.

Swap colors : Menukar warna yang berada di stroke color dengan warna yang berada di fill color.


Berikut contoh penggunaannya :

1. Menggunakan black and white.

Buatlah sebuah flash document. Klik tombol black and white pada toolbox. Maka stroke color akan berwarna hitam dan fill color menjadi berwarna putih.

2. Menggunakan no color.

Buatlah sebuah flash document. Klik stroke color kemudian tekan tombol no colors pada toolbox maka stroke color menjadi tidak memiliki warna.

3. Menggunakan swap colors.

Buatlah sebuah flash document. Ubah stroke color menjadi berwarna merah dan fill color menjadi berwarna biru. Kemudian tekan tombol swap colors pada toolbox maka warna yang berada di stroke color akan bertukar dengan warna yang berada di fill color.

Contoh penggunaan di atas hanya kami terapkan pada storke dan fill color. Anda dapat menggunakannya secara langsung kepada sebuah shape objek. Misalnya : anda memiliki sebuah lingkaran berwarna hijau bergaris biru di stage. Seleksi lingkaran tersebut kemudian tekan tombol black anda white pada toolbox, maka warna lingkaran akan berubah menjadi putih dengan garis berwarna hitam.

Efek salju

Efek yang dibuat kali ini adalah efek salju. Salju yang muncul akan kita buat dengan menggunakan attachMovie. Dimana nantinya sebuah lingkaran akan di attach ke dalam stage dengan posisi, ukuran, dan kecepatan yang di acak. Lingkaran ini akan bergerak turun terus. Apabila keluar dari stage maka lingkaran ini akan dihapus.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah lingkaran kecil berwarna putih tanpa garis.

3. Seleksi lingkaran tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan salju sebagai name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah lalu tekan ok.

4. Hapus movie clip salju di stage kemudian tekan Ctrl+L. Pada panel library yang muncul klik kanan movie clip salju dan pilih linkage,

5. Pada panel yang muncul berikan tanda contreng pada Export for ActionScript dan masukkan salju sebagai identifier lalu tekan ok.

6. Buatlah sebuah persegi berwarna biru tua tanpa garis dengan panjang dan lebar sama dengan panjang dan lebar stage.

7. Letakkan persegi tersebut di tengah-tengah stage.

8. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
//membuat variable bernama jumlah_animasi dengan nilai 0
jumlah_animasi = 0;
//perintah yang dijalankan ketika frame ini dimainkan
onEnterFrame = function () {
//jika jumlah_animasi kurang dari 30
if (jumlah_animasi<30) {
//memasukkan movie clip berlinkage salhu ke dalam stage dengan instance name salju pada posisi x sama dengan nilai acak panjang stage dan posisi y sama dengan 0
salju = attachMovie("salju", "salju"+_root.getNextHighestDepth(), _root.getNextHighestDepth(), {_x:random(Stage.width), _y:0});
//nilai ukuran salju sama dengan nilai acak 30 ditambah 60
salju._xscale = salju._yscale=random(30)+60;
//membuat variable kecepatan di dalam movie clip salju dengan nilai acak 10 ditambah 2
salju.kecepatan = random(6)+2;
//varibale jumlah_animasi ditambah 1
jumlah_animasi += 1;
//perintah yang dijalankan ketika frame movie clip salju dimainkan
salju.onEnterFrame = function() {
//koordinat y movie clip ini ditambah nilai variable kecepatan movie clip ini
this._y += this.kecepatan;
//jika nilai koordinat y movie clip ini lebih dari nilai lebar stage
if (this._y>Stage.height) {
//hapus movie clip ini dari stage
this.removeMovieClip();
//nilai variable jumlah_animasi dikurangi 1
jumlah_animasi -= 1;
}
};
}
};

9. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Kipas Berputar

Sebelumnya kita membuat sebuah kipas yang bergerak apabila disentuhkan ke movie clip listrik. Kali ini kita akan membuat sebuah kipas yang bergerak apabila kita menekan tombol on dan berhenti bergerak apabila kita menekan tombol off.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah objek seperti di bawah ini :

baling

3. Seleksi objek tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan baling sebagai name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada ditengah-tengah lalu tekan ok.

4. Seleksi movie clip baling lalu tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan baling dalam kotak instance name.

5. Buatlah sebuah static text berwarna putih bertuliskan OFF dan buatlah sebuah persegi panjang berwarna hitam dengan panjang dan lebar sama dengan panjang dan lebar static text bertuliskan OFF.

6. Seleksi static text dan persegi panjang tadi lalu tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan onoff sebagai name dan movie clip sebagai type lalu tekan ok.

7. Seleksi movie clip onoff dan pada panel properties masukkan onoff sebagai instance name.

8. Pastikan anda masih menyeleksi movie clip onoff lalu tekan Ctrl+E untuk masuk ke dalam stage movie clip onoff.

9. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
stop();

10. Klik kanan frame 2 dan pilih Insert Keyframe. Ubah warna static text di frame 2 menjadi merah dan juga ubah tulisannya menjadi ON.

11. Klik frame 2 dan masukkan script berikut pada panel actions :

1
stop();

12. Tekan Ctrl+E untuk kembali ke stage scene 1.

13. Klik frame 1 dan pada panel actions masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
//membuat variable bernama angka dengan nilai 0
angka = 0;
baling.onEnterFrame = function() {
//movie clip baling bertambah nilai rotasinya berdasarkan nilai variable angka
this._rotation += angka;
//jika movie clip onoff berada di frame 2
if (onoff._currentframe == 2) {
//ubah nilai variable angka menjadi 7
angka = 7;
//jika movie clip onoff tidak berada di frame 2 dan nilai variable angka lebih dari 0
} else if (angka>0) {
//nilai variable angka dukurangi 0.2
angka -= 0.2;
}
};
//ketika tekanan pada movie clip onff dilepas setelah ditekan
onoff.onRelease = function() {
//jika movie clip ini berada di frame 1
if (this._currentframe == 1) {
//mainkan frame 2 movie clip ini
this.gotoAndStop(2);
//jika tidak
} else {
//mainkan frame 1 movie clip ini
this.gotoAndStop(1);
}
};

14. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

15. Di bawah ini contoh lain hasil penerapan pada tutorial kali ini. Maaf gambarnya tidak begitu bagus. Tekan tombol lingkaran yang ada ditengah-tengah untuk menghidupkan dan mematikan kipas

Ular Tangga Player Vs Player

Saat anda kecil pasti sering memainkan jenis permainan ini. Ular Tangga adalah jenis permainan di mana pemain menggerakkan karakternya sesuai dengan nilai dadu. Apabila karakter menyentuh tangga bagian bawah maka karakter akan bergerak ke atas sampai ujung bagian atas tangga. Apabila karakter menyentuh kepala ular maka karakter akan turun sampai ekor ular. Pada tutorial kali ini kita akan membuatnya untuk dimainkan oleh 2 orang.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Klik tombol Insert Layer di timeline sebanyak 4 kali. Ubah nama masing-masing layer berdasarkan urutan paling atas menjadi script, pemain, ular tangga, angka, kotak.

timeline

3. Klik frame 1 layer kotak. Buatlah sebuah persegi di stage. Seleksi persegi tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan kotak sebagai name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah lalu tekan ok.

4. Buka panel library dengan menekan Ctrl+L pada keyboard. Drag movie clip kotak di panel library ke stage hingga movie clip kotak di stage berjumlah 100.

5. Klik salah satu kotak dan tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan kotak1 sebagai instace name. Klik salah satu kotak lagi dan berikan kotak2 sebagai instace name. Lakukan hal ini pada seluruh movie clip kotak hingga masing-masing movie clip kotak memiliki instance name.

6. Letakkan seluruh movie clip kotak seperti gambar di bawah ini dan perhatikan instace name penempatannya:

kotak

7. Klik frame 1 layer angka. Buatlah 10 buah static text bertuliskan angka dari 1-100 dan tempatkan seperti pada gambar di bawah ini :

angka

8. Klik frame 1 layer ular tangga. Buatlah 4 buah tangga (gunakan line tool untuk membuatnya) dan 4 buah ular (gunakan brush tool dengan tebal garis 10 untuk membuatnya) seperti gambar di bawah ini dan juga perhatikan penempatannya :

ular-dan-tangga

9. Klik frame 1 layer pemain. Buatlah sebuah lingkaran kecil berwarna merah. Seleksi lingkaran tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan pemain1 sebagi name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah lalu tekan ok.

10. Seleksi movie clip pemain1 dan masukkan pemain1 sebagai instance name pada panel properties.

11. Buatlah sebuah lingkaran kecil berwarna biru. Seleksi lingkaran tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan pemain2 sebagi name dan movie clip sebagi type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah lalu tekan ok.

12. Seleksi movie clip pemain2 dan masukkan pemain2 sebagai instance name pada panel properties.

13. Buatlah sebuah objek seperti gambar di bawah ini :

dadu0

14. Seleksi objek tersebut dan tekan F8. pada panel yang muncul masukkan dadu_btn sebagi name dan movie clip sebagai type lalu tekan ok.

15. Seleksi movie clip dadu_btn di stage dan masukkan dadu_btn sebagai instance name pada panel properties.

16. Klik 2 kali movie clip dadu_btn untuk masuk ke dalam stagenya. Seleksi frame 2 sampai frame 7 dan tekan F6 pada keyboard.



17. Ubah bentuk objek di frame 2 menjadi seperti di bawah ini :

dadu1

18. Ubah bentuk objek di frame 3 menjadi seperti di bawah ini :

dadu2

19. Ubah bentuk objek di frame 4 menjadi seperti di bawah ini :

dadu3

20. Ubah bentuk objek di frame 5 menjadi seperti di bawah ini :

dadu4

21. Ubah bentuk objek di frame 6 menjadi seperti di bawah ini :

dadu5

22. Ubah bentuk objek di frame 7 menjadi seperti di bawah ini :

dadu6

23. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
stop();

24. Tekan Ctrl+E untuk kembali ke stage scene 1. Klik frame 1 layer pemain dan buatlah sebuah button bertuliskan Jalankan. Seleksi button tersebut dan masukkan jalankan_btn sebagai instance name pada panel properties.


25. Buatlah sebuah dynamic text dengan Var giliran tampil.

26. Tempatkan seluruh objek yang dibuat tadi seperti gambar di bawah ini :

letak-frame1

27. Seleksi frame 2 dan 3 pada layer script dan pemain lalu tekan F7. Klik frame 2 layer pemain dan buatlah sebuah button bertuliskan Coba lagi. Seleksi button tersebut dan masukkan coba_lagi sebagi instance name di panel properties.

28. Masih di frame 2 layer pemain, buatlah sebuah static text bertuliskan Pemain 1 menang. Tempatkan static text dan button di frame 2 layer pemain seperti gambar di bawah ini :

letak-fram2

29. Klik frame 2 layer pemain dan buatlah sebuah button bertuliskan Coba lagi. Seleksi button tersebut dan masukkan coba_lagi sebagi instance name di panel properties.

30. Masih di frame 2 layer pemain, buatlah sebuah static text bertuliskan Pemain 2 menang. Tempatkan static text dan button di frame 2 layer pemain seperti gambar di bawah ini :

letak-frame3

31. Klik frame 1 layer script dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
stop();
dadu = 0;
ubah_nilai = 0;
waktu_ganti = false;
giliran = "pemain1";
pemain1.nomor = 0;
pemain2.nomor = 0;
pemain1.temp_nomor = 0;
pemain2.temp_nomor = 0;
jalankan_btn.enabled = false;
jalankan_btn._alpha = 20;
onEnterFrame = function () {
giliran_tampil = giliran;
trace(dadu);
};
dadu_btn.onPress = function() {
if (this._currentframe == 1) {
this.gotoAndStop(random(6)+2);
jalankan_btn.enabled = true;
jalankan_btn._alpha = 100;
dadu = 0;
}
if (this._currentframe>1) {
dadu = this._currentframe-1;
}
};
jalankan_btn.onPress = function() {
if (giliran == "pemain1") {
pemain1.nomor += dadu;
}
if (giliran == "pemain2") {
pemain2.nomor += dadu;
}
ganti_pemain();
dadu_btn.gotoAndStop(1);
jalankan_btn.enabled = false;
jalankan_btn._alpha = 20;
};
for (i=1; i<3; i++) {
_root["pemain"+i].onEnterFrame = function() {
ulartangga();
if (this.temp_nomor<this.nomor) {
this.temp_nomor++;
}
this._x = _root["kotak"+this.temp_nomor]._x;
this._y = _root["kotak"+this.temp_nomor]._y;
};
}
function ganti_pemain() {
waktu_ganti = true;
if (waktu_ganti == true && giliran == "pemain1") {
giliran = "pemain2";
waktu_ganti = false;
}
if (waktu_ganti == true && giliran == "pemain2") {
giliran = "pemain1";
waktu_ganti = false;
}
}
function ulartangga() {
for (i=1; i<3; i++) {
if (_root["pemain"+i].temp_nomor == _root["pemain"+i].nomor) {
//tangga
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak7)) {
_root["pemain"+i].nomor = 36;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 36;
}
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak40)) {
_root["pemain"+i].nomor = 59;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 59;
}
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak45)) {
_root["pemain"+i].nomor = 78;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 78;
}
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak53)) {
_root["pemain"+i].nomor = 71;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 71;
}
//ular
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak49)) {
_root["pemain"+i].nomor = 13;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 13;
}
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak64)) {
_root["pemain"+i].nomor = 23;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 23;
}
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak89)) {
_root["pemain"+i].nomor = 5;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 5;
}
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak97)) {
_root["pemain"+i].nomor = 66;
_root["pemain"+i].temp_nomor = 66;
}
//menang
if (_root["pemain"+i].hitTest(_root.kotak100)) {
gotoAndStop(i+1);
}
}
}
}

32. Klik frame 2 layer script dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
stop();
coba_lagi.onPress = function() {
gotoAndStop(1);
};

33. Klik frame 3 layer script dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
stop();
coba_lagi.onPress = function() {
gotoAndStop(1);
};

34. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Soal pilihan ganda

Maaf baru bisa upload tutorial yang baru karena kami mengalami masalah pada wordpress saat mengupdatenya menjadi versi 2.8 sehingga kami harus merubahnya kembali ke versi 2.7. Dalam soal pilihan ganda berikut kita akan membuat soal muncul secara acak sehingga soal-soal yang muncul akan terlihat berbeda peletakannya setiap dimainkan.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah static text bertuliskan Soal Pilihan Ganda.

3. Buatlah sebuah static text bertuliskan Mulai.

4. Buatlah sebuah persegi panjang dengan panjang dan lebar sama dengan static text bertuliskan Mulai.

5. Seleksi static text bertuliskan Mulai dan persegi panjang kemudian tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan mulai_btn sebagai name dan button sebagai type lalu tekan ok.

6. Letakkan seluruh objek di frame 1 seperti gambar di bawah ini :

letak-f1

7. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
stop();
benar = 0;
salah = 0;
total_frame = 11;
array_frame = [];
for (i=2; i<=total_frame; i++) {
array_frame.push(i);
}
array_frame.sort(function () {
return random(2) ? 1 : -1;
});
jumlah_frame = array_frame.length;

8. Klik kanan frame 2 dan pilih Insert Blank Keyframe. Pada frame 2 buatlah sebuah static text yang berfungsi sebagai soal dengan bertuliskan 11 + 1 = …..

9. Buatlah 4 buah static text yang berfungsi sebagai jawaban dengan masing-masing bertuliskan a. 11 b. 12 c. 13 d. 14

10. Buatlah sebuah invisible button. Seleksi invsible button di stage dan tekan Ctrl+D sebanyak 3 kali sehingga terdapat 4 buah invisible button di stage.

11. Tempatkan dan atur letak ke-empat invisible button tersebut sehingga menutupi masing masing static text yang berfungsi sebagai jawaban.

12. Atur letak seluruh objek di stage pada frame 2 seperti gambar di bawah ini :

letak-f2

13. Klik frame 2 dan masukkan script berikut pada panel actions :

1
stop();

14. Klik kanan frame 2 dan tekan Copy Frames. Klik kanan frame 3 dan tekan Paste Frames. Klik kanan frame 4 dan tekan paste Frame. Lakukan hal yang sama sampai frame 11. Sehingga dari frame 2 sampai frame 10 berisi copyan dari frame 2.

15. Ubah soal dan jawaban sesuai keinginan anda.

16. Masukkan script berikut pada invisible button yang memiliki jawaban benar :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
on (release) {
benar += 1;
if (jumlah_frame>=0) {
jumlah_frame--;
gotoAndStop(array_frame[jumlah_frame]);
}
if (jumlah_frame<0) {
gotoAndStop(12);
}
}

17. Masukkan script berikut pada invisible button yang memiliki jawaban salah :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
on (release) {
salah += 1;
if (jumlah_frame>=0) {
jumlah_frame--;
gotoAndStop(array_frame[jumlah_frame]);
}
if (jumlah_frame<0) {
gotoAndStop(12);
}
}

18. Klik kanan frame 12 dan pilih Insert Blank Keyframe.

19. Pada stage di frame 12 buatlah 2 buah static text bertuliskan Benar : dan Salah :.

20. Buatlah 2 buah dynamic text. Tekan Ctrl+F3 untuk memunculkan panel properties. Seleksi salah satu dynamic text tersebut dan masukkan benar_tampil dalam kotak Var. Seleksi dynamic text yang satunya lagi dan masukkan salah_tampil dalam kotak Var.

21. Buatlah sebuah static text bertuliskan Main Lagi.

22. Buatlah sebuah persegi panjang dengan panjang dan lebar sama dengan static text bertuliskan Main Lagi.

23. Seleksi static text bertuliskan Main Lagi dan persegi panjang kemudian tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan mainlagi_btn sebagai name dan button sebagai type lalu tekan ok.

24. Letakkan seluruh objek di frame 12 seperti gambar di bawah ini :

letak-f12

25. Klik frame 12 dan masukkan script berikut pada panel actions :

1
2
3
stop();
benar_tampil = benar;
salah_tampil = salah;

26. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Rabu, 21 Oktober 2009

Tampilan Flash

Pada setiap versi, Macromedia/Adobe Flash memiliki tampilan yang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan juga pada penambahan fiturnya. Namun dari perbedaan tersebut sebenarnya ada yang fungsinya sama. Tampilan yang akan di bahas pada tutorial kali ini adalah tampilan pada Macromedia Flash 8. Untuk memulainya, pertama bukalah terlebih dahulu Macromedia Flash 8 maka akan tampil seperti gambar di bawah ini :

tampilan1

Klik pada gambar untuk memperbesar gambar

Perhatikan pada kotak dialog di tengah-tengah:
1. Open a Recent Item : membuka file berekstensi .fla yang terakhir anda buka di flash.

2. Create New : membuat file flash baru. Terdapat 7 pilihan tapi pada seluruh tutorial di sini menggunakan Flash Document.

3. Create from template : membuat file flash baru dengan template yang sudah disediakan.

Selanjutnya klik pada Flash Document.

flash-docu

Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

tampilan2

Klik pada gambar untuk memperbesar gambar

1. Menu Bar : kumpulan perintah-perintah operasi pada flash. Klik di sini untuk lebih lengkapnya

2. Toolbox : kumpulan tool yang memiliki fungsi-fungsi yang berbeda pada setiap toolnya. Klik di sini untuk lebih lengkapnya

3. Timeline : digunakan untuk mengatur frame, layer dan durasi animasi.

4. Stage : halaman kerja pada flash. Klik di sini untuk lebih lengkapnya

5. Library : panel yang digunakan untuk menampilkan objek-objek yang dibuat. Klik di sini untuk lebih lengkapnya

6. Properties : panel yang digunakan untuk menampilkan informasi

7. Color Mixer : panel yang digunakan untuk memilih warna. Klik di sini untuk lebih lengkapnya

8. Align & Info & Transform : panel yang digunakan untuk mengubah ukuran dan mengatur letak objek.

url

Sesuai judulnya, kali ini kita akan belajar memasukkan links ke dalam teks atau gambar. Untuk membuat links tersebut kita akan menggunakan script getURL. Penulisannya :

getURL(url, window);

url = alamat yang ingin anda masukkan sebagai links

window = bagaimana links tersebut dibuka, terdapat 4 pilihan : _self, _blank, _parent, _top

_self = membuka links pada window tempat links berada

_blank = membuka links pada window baru (kalau pada browser istilahnya new tab)

_parent = membuka links pada parent tempat links berada. Hampir sama dengan _self

_top = membuka links pada top level frame tempat links berada. Hampir sama dengan _self

Url dan window tersebut ditulis dalam tanda kutip. Pada tutorial berikut ini kita akan menggunakan _blank sebagai windownya.

Membuat links pada teks

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah static text dengan tulisan WARUNG FLASH berwarna biru.

3. Seleksi tulisan tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan wfteks sebagai name dan button sebagai type lalu tekan ok.

4. Seleksi button wfteks_btn di stage dan tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan wfteks sebagai instance name.

5. Klik kanan button wfteks di stage kemudian pilih Edit.

6. Seleksi frame Over, Down, dan Hit lalu tekan F6. Ubah warna tulisan WARUNG FLASH pada frame over menjadi biru muda. Ubah warna tulisan WARUNG FLASH pada frame Down menjadi biru tua.

7. Kemudian pada frame Hit buatlah sebuah persegi panjang dengan panjang dan lebar sama dengan panjang dan lebar sama dengan panjang dan lebar static text bertuliskan WARUNG FLASH. Letakkan persegi panjang tersebut tepat di tengah tengah tulisan WARUNG FLASH sehingga tulisannya tertutup oleh persegi panjang.

8. Tekan Ctrl+E untuk kembali ke stage scene 1.

9. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
//ketika button wfteks ditekan
wfteks.onRelease = function() {
//buka www.warungflash.com pada window/tab baru
getURL("http://www.warungflash.com", "_blank");
};

10. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Membuat links pada gambar

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Tekan Ctrl+R, pada panel yang muncul cari gambar yang diinginkan kemudian tekan open.

Contoh gambar yang digunakan

3. Seleksi gambar tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan wfpic sebagai name dan button sebagai type lalu tekan ok.

4. Seleksi button wfpic di stage kemudian tekan Ctrl+F3. Pada panel poperties yang muncul masukkan wfpic sebagai instance name.

5. Klik kanan button wfpic di stage kemudian pilih Edit.

6. Seleksi frame Over dan Down lalu tekan F6. Ubah ukuran gambar pada frame Over menjadi sedikit lebih besar. Kemudian tekan Ctrl+E untuk kembali ke stage scene 1.


7. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
button wfpic ditekanwfpic.onRelease = function() {
//buka www.warungflash.com pada window/tab baru
getURL("http://www.warungflash.com", "_blank");
};;

8. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Sourcenya dapat di download di sini

photo Shop

Kali ini saya akan berikan sedikit trik buat effect dot pada photo Shop kayak digambar ini :



caranya gampang banget :

1. Buka dokumemen baru, masukkan gambar atau tulisan yang ingin di effect.

2. untuk contohnya saya pilih gambar kamera. setelah itu saya kroping gambar tersebut, setelah itu pilih gamabar tersebut penuh.

3. selanjutnya pilih menu Select > Modify > Expand dan tulis nilai 10 lalu klik ok. tekan huruf d untuk membuat warna menjadi default.

4. Lalu duplikat layer dengan membuat layer baru atau dengan mengcopynya. pilih layer yang baru dibuat.drag / tarik kebawah layer lama (dibawahnya)selanjutnya tekan alt + backspace.

5. tekan tombol q untuk mode mask. lalu pilih menu Filter > Pixelate > Color Halftone ngga usah dirobah nilainya langsung klik ok ajah. Ulangi beberapa kali dengan ctrl + F (kalo saya dalam hal ini 5x) selanjutnya klik tombol q lagi untuk membuat mode mask hilang pada saat itu udah ada selection yang bisa kita fill warna dengan menekan tombol alt+back space.


coba ajah dech kalo masih belom tau silahkan tanya nanti kalo ada yang respon bisa aku perjelas sampe kamu bisa

Actionscript

Actionscript terdiri dari 2 kata yaitu : action (aksi) dan script (tulisan/naskah) yang berarti tulisan/naskah yang beraksi

Actionscript adalah bahasa pemrograman yang digunakan di Flash. Hingga saat ini sudah mencapai 3 versi.

Actionscript 1.0 (tahun 2000 - tahun 2003) mulai dipergunakan pada Flash 5 dengan minimal dimainkan di Flash Player 5

Actionscript 2.0 (tahun 2003 - tahun 2006) mulai dipergunakan pada Flash MX 2004 dengan minimal dimainkan di Flash Player 7

Actionscript 3.0 (tahun 2006 sampai sekarang) mulai dipergunakan pada Flash CS3 dengan minimal dimainkan di Flash Player 9

Di Flash actionscript ditulis pada panel actions. Penulisan actionscript di panel actions dapat dilakukan pada 3 tempat yaitu pada movie clip, button, dan frame. Ketiga buah tempat tadi memiliki aturan penulisan yang berbeda.

1. Untuk menjalankan event pada button, script pada button penulisannya diawali dengan on(){}

2. Untuk menjalankan event pada movie clip, script pada movie clip penulisannya diawali dengan on(){} atau onClipEvent(){}

3. Untuk menjalankan event pada frame, script pada frame penulisannya diawali dengan onLoad=function(){} atau onEnterFrame=function(){} atau onPress=function(){} atau onRelease=function(){} dsb.

Ketiga cara penulisan script tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Kami lebih merekomendasikan menulis script pada frame karena apabila terdapat kesalahan/error pada script yang anda tulis anda dapat cepat memperbaikinya. Coba bandingkan apabila anda menulis script pada movie clip atau button, jika sampai muncul kesalahan/error pada script yang anda tulis, tentunya anda harus mengeceknya satu per satu mana yang error.


Untuk mengecek apakah terdapat kesalahan pada script yang anda tulis anda dapat menggunakan tombol Check syntax pada panel actions. Ketika tombol Check syntax ini ditekan, apabila script yang anda tulis terdapat kesalahan maka akan muncul kotak dialog beserta panel output yang di dalamnya berisi informasi kesalahan pada script anda. Apabila script yang anda tulis sudah benar maka akan muncul kotak dialog bertuliskan This script contains no errors.

Seperti dalam kehidupan nyata tulisan pada selembar kertas harus ditulis dengan rapi agar enak membacanya. Begitu juga penulisan script, apabila kurang rapi penulisannya tentunya anda akan tidak enak membacanya atau malah sampai bingung bagaimana membacanya. Untuk itu di Flash sudah disediakan fasilitas untuk merapikan script yang anda tulis. Caranya cukup mudah, apabila anda sudah yakin tidak ada error pada script yang anda tulis, silahkan anda menekan tombol Auto format pada panel actions. Jika anda menekan tombol tersebut maka script yang tadinya penulisannya kurang rapi (ada yang terlalu kekanan, ada yang terlalu banyak spasinya dsb) akan menjadi teratur dan rapi secara otomatis.

Berikut ini beberapa actionscript yang sering digunakan :

+

-

*

/

=

-=

+=

%=

*=

/=

!=

<

<=

==

>=

++

and

or

not

stop

play

gotoAndStop

gotoAndPlay

nextFrame

prevFrame

nextScene

prevScene

onClipEvent(){}

on(){}

trace

_x

_y

_xscale

_yscale

_visible

_height

_width

_alpha

_rotation

_currentframe

_xmouse

_ymouse

_totalframes

_quality

for

if

enabled

useHandCursor

getBytesLoaded

getBytesTotal

getURL

fscommand

loadMovie

unloadMovie

loadMovieNum

unloadMovieNum

setInterval

clearInterval

stopAllSounds

startDrag

stopDrag

hitTest

random

attachMovie

dupilateMovieClip

swapDepths

getNextHighestDepth

setMask

SharedObject

Sound constructor

attachSound

setVolume

start sound

stop sound

Variable

Array

Math

Microsoft Silverlight Vs Adobe Flash Player

Nampaknya Adobe Flash Player bukan lagi satu-satunya pemain RIA (Rich Internet Application) di dunia maya karena Microsoft pada awal bulan September yang lalu baru-baru ini meluncurkan RIA yang bernama Silverlight.

Sepengalaman saya ketika 5-6 tahun yang lalu. RIA hanya menawarkan animation dan web interactive yang sangat sederhana sebagai pelengkap HTML dan Client Scripting traditional yang sangat terbatas pada waktu itu. Macromedia Flash 2.0 (sekarang Adobe Flash Player 9.0 setelah Macromedia dibeli oleh Adobe) merupakan RIA pertama yang diperkenalkan oleh web user. Sedangkan untuk video playback web user masih menggunakan plug in dari Real Player, Quick Time ataupun Windows Media Player.

Seiring dengan perkembangan internet & tuntutan tekhnologi yang makin user friendly & powerfull. RIA terus dikembangkan oleh Macromedia dan dilanjutkan oleh Adobe melalui Flash Player. Sehingga RIA sekarang-sekarang ini berkembang sangat pesat selain menawarkan animation & web interactive, RIA saat ini juga menawarkan full of multimedia experience meliputi Audio & High Definition Video.

Youtube.com, Liputan6.com, Yahoo Movies dan lainnya adalah beberapa contoh yang menggunakan Flash Player sebagai Rich Internet Applicationnya. Padahal setahu saya dulu Yahoo Movies menggunakan Windows Media Player sebagai aplikasi untuk video trailer playbacknya.

Begitu tenarnya dan hebatnya Flash Player sampai terpikir oleh saya bahwa tidak mungkin ada lagi RIA yang menandinginya.

Lalu, apa sih yang ditawarkan Silverlight? Apa perbedaannya dengan Adobe Flash Player? Sebenarnya kedua RIA ini tidak jauh berbeda dari sisi user karena dari segi penampilan luar nampaknya sama saja. Hanya saja spesifikasi tekhnis saja yang berbeda, sebagai contoh Flash Player menggunakan E4X untuk memparsing XML sedangkan Silverlight menggunakan XAML. Flash Player menggunakan Action Script (tidak jauh berbeda dengan Java Script) sedangkan Silverlight mengadopsi tekhnologi .Net Framework. Untuk mendevelop aplikasinya Flash Player menggunakan Adobe Flex (dulu Macromedia Flash) sedangkan Silverlight menggunakan Expression Blend 2.0 atau Visual Studio 2008.

Jelas untuk saat ini Silverlight masih terlalu hijau untuk menghadapi Flash Player yang merupakan pemain lama dalam RIA. Namun meskipun demikian hawa-hawa persaingan ketat bukanlah hal yang mustahil terjadi. Karena merujuk pengalaman yang lalu, Ketika Microsoft sang raksasa software terjun ke dalam bisnis Video Game Console untuk pertama kalinya dalam menghadapi raksasa elektronik tenar dunia Sony. Microsoft dengan X-Box nya berhasil mencuri kue lumayan cukup banyak pengguna Sony PlayStation. Sekarang Sony getar-getir menggenjot penjualan Sony Playstation 3 yang nampaknya memble ketimbang Microsoft X-Box 360 yang lumayan cukup pesat penjualannya.

Nah Apakah Microsoft dalam memenangkan pertempuran RIA dengan Adobe bisa mengikuti jejak XBox dalam menghadapi Sony Playstation? Mungkin hanya waktu dan user saja yang bisa menentukan pemenangnya. Kita lihat saja nanti.


By Johanes Gunawan

Making Flash Apps More Sharable: Adobe Launches Services for Distribution

adobe_logo_apr09.pngAdobe just announced the launch of Flash Platform Services for Distribution. These new services will allow developers to make their applications more sharable on a variety of platforms, including a wide range of mobile devices. Adobe will give developers the ability to enable their users to embed applications on over 70 destination sites. In order to provide this service, Adobe has partnered with Gigya, a company that already has a lot of experience in giving publishers the ability to make their content sharable through social widgets.

As the Adobe team behind this product told us in an interview last week, for a lot of companies, making their applications sharable is still a major challenge. For a large number of these companies, posting an application in an app store is also often the only mobile distribution strategy. The Flash Platform Services for Distribution, however, aims to make this easier for developers.

Sharing Flash Apps on Mobile Devices

On the mobile side, Adobe and Gigya will give users the ability to share content on a wide variety of phones, including Windows Mobile and Symbian phones. Users who want to install a sharable application on their mobile phones will simply receive an SMS message with a link to the application. The service will automatically detect the type of device and deliver the right version to the user. Developers can also give their users the ability to share iPhone versions of their applications - though obviously those have to be native iPhone applications, as the iPhone doesn't support Flash.

flash_distribution_air_app.jpg

Developers will be able to track the success of their applications through and Adobe AIR app that will allow them to measure distribution and customer usage. In partnership with Gigya, Adobe will also give developers the ability to assure installs through paid promotions and to monetize apps through cross-promotions.

Coming Soon: Easier Integration with Social Networks

Adobe also announced that it will launch another Flash Platform Service later this year that will allow developers to easily connect Flash applications written on top of Adobe's platforms with a number of social networks such as MySpace, Facebook, and Twitter. Developers won't have to worry about the idiosyncrasies of a service's API, but will be able to write their applications on top of Adobe's social platform instead.


Written by Frederic Lardinois

Sound Slider

Tutorial berikut ini adalah versi lain dari Sound Slider. Pada tutorial sound slider, pengatur suaranya digerakan secara horisontal tapi kali ini kita akan membuatnya bergerak secara vertikal. Caranya masih hampir sama dengan sebelumnya hanya ada beberapa yang akan kita ubah.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah lingkaran kecil. Lingkaran ini akan digunakan sebagai slidernya. Seleksi lingkaran tadi dan tekan F8. Pada kotak dialog yang muncul masukkan slider sebagai name, movie clip sebagai Type dan pastikan titik registration berada di tengah-tengah lalu tekan ok.

3. Seleksi movie clip slider kemudian tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan slider sebagai instance name.

4. Buatlah sebuah garis vertikal dengan panjang 200. Garis ini akan digunakan sebagai tempat slider. Seleksi garis tersebut dan tekan F8. Pada kotak dialog yang muncul masukkan garis sebagai name, movie clip sebagai type dan ubah titik registrationnya menjadi berada di tengah bagian bawah.

cts-garis

5. Seleksi movie clip garis dan pada panel properties masukkan garis sebagai instance name.

6. Buatlah 2 buah static text dengan masing-masing diberi tulisan MIN dan MAX

7. Letakkan objek-objek tadi seperti di bawah ini :

peletakan-objek-sound-slider

8. Masukkan suara ke dalam flash dengan memilih menu bar File>Import>Import to Library…

9. Pada kotak dialog yang muncul cari suara yang diinginkan dan tekan open.

10. Tekan Ctrl+L untuk memunculkan panel library. Klik kanan suara di dalam kotak library dan pilih linkage. Pada kotak dialog yang muncul berikan tanda contreng pada Export for Actionscript dan masukkan suaraku sebagai Identifier lalu tekan OK.

11. Klik frame 1 dan tekan F9, pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
//membuat new sound lagu
lagu = new Sound();
//memasukkan suara berlinkage suaraku ke dalam variable lagu
lagu.attachSound("suaraku");
//mainkan suara di dalam variable lagu sebanyak 999 kali
lagu.start(0, 999);
//ketika movie clip slider ditekan
slider.onPress = function() {
//membuat variable kanan dengan nilai koordinat x movie clip garis
kanan = _root.garis._x;
//membuat variable kiri dengan nilai koordinat x movie clip garis
kiri = _root.garis._x;
//membuat variable atas dengan nilai koordinat y movie clip garis yang dikurangi 200
atas = _root.garis._y-200;
//membuat variable bawah dengan nilai koordinat y movie clip garis
bawah = _root.garis._y;
//movieclip ini bergerak mengikuti gerakan mouse dengan titik pusat movieclip ini sebagai titik pusat gerakan
//batas gerakan kiri moviclip ini adalah nilai dari variable kiri
//batas gerakan atas moviclip ini adalah nilai dari variable atas
//batas gerakan kanan moviclip ini adalah nilai dari variable kanan
//batas gerakan bawah moviclip ini adalah nilai dari variable bawah
startDrag(this, true, kiri, atas, kanan, bawah);
};
//ketika movie clip slider digerakkan
slider.onMouseMove = function() {
//membuat new object myPoint
myPoint = new Object();
//nilai x mypoint sama dengan koordinat x movie clip ini
myPoint.x = this._x;
//nilai y mypoint sama dengan koordinat y movie clip ini
myPoint.y = this._y;
_root.garis.globalToLocal(myPoint);
//nilai pan suara dalam variable lagu sama dengan nilai x mypoint
_root.lagu.setVolume(myPoint.y);
};
//ketika tekanan pada movie clip slider dilepaskan ketika mouse bearda di atasnya ataupun tidak
slider.onRelease = slider.onReleaseOutside=function () {
//movie clip ini tidak dapat didrag
stopDrag();
};

12. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Gerakkan lingkaran ke atas atau ke bawah untuk memperbesar atau memperkecil suara

13. Apabila anda mau mengubah panjang garisnya maka ubah juga script atas = _root.garis._y-200; Misalnya anda mengubah panjang garisnya menjadi 100 maka script yang digunakan menjadi atas _root.garis._y-100;

14. Maaf kami masih menggunakan suara rel kereta seperti kemarin karena jika menggunakan musik loop nanti sourcenya menjadi besar sehingga kami kesulitan untuk menguploadnya (koneksi internet kami jelek).